Penantian selama 5 bulan untuk menyaksikan film ini akhirnya terbayar kemarin malam. Padahal ingin sekali menonton pada hari pertama masuknya buffalo boys di bisokop. Namun ya sudahlah ya..
Surprise Prensent Yoshi Sudarso dan Pevita Pearce |
Tentu saya datang ke bioskop dengan ekspetasi yang cukup
besar, apalagi rumah produksi yang menggarap film ini terkenalnya sampai ke
luar negeri loh. Dengan cast yang diisi dengan aktor dan aktris kawakan seperti
Tio Pakusadewo, Donny Damara, Alex Abbad, Ario Bayu, Zack Lee membuat saya
makin tidak sabar untuk menyaksikan film Aksi-Fantasi ini. Begitu sampai di dalam
teater, bisa dibilang penonton cukup antusias dilihat dari bangku yang terisi,
mungkin hanya 2-3 baris saja yang kosong. Langsung saja ini reviewnya!
Berbeda dengan film Indonesia kebanyakan, Mike Wiluan cukup
berani mengangkat cerita fantasi seperti ini. Mungkin banyak dari kalian yang
kecewa karena mengharapkan aksi tembak-menembak yang epic, atau adegan aksi
baku pukul yang padat. Karena jika dihitung, adegan aksi dalam film ini bisa
dihitung menggunakan jari. Tapi saya sangat kagum dengan berbagai properti yang
benar-benar menunjang dunia fantasi yang ada. Senapan laras panjang yang bisa
dilipat, shotgun dengan 4 barell sekaligus, masih banyak lagi dan jujur, tidak
tanggung-tanggung.
Tapi bukan persoalan aksi atau adegan cowboy yang membuat
saya kecewa, melainkan naskah. Dari naskah yang bermasalah, alhasil merembet ke
alur, dialog, dan penokohan yang kurang memuaskan. Alur yang tidak rapi,
membuat saya jadi geli sendiri karena reasoning dalam pengadeganan yang kurang
kuat. Tidak berhenti disitu, dialog yang kacangan, begitu kaku dan sama sekali
tidak diolah dengan maksimal, membuat ikatan emosional antar tokoh tidak
terbangun sama sekali. Saya hanya mengetahui ikatan keluarga dan cinlok. Selebihnya, penonton dipaksa
menyimpulkan seadanya.
Dengan naskah yang menjadi acuan para aktor dan aktris,
latar penokohan menjadi sangat lemah, padahal saya percaya ada banyak yang bisa
diangkat dalam dunia fantasi yang dibuat oleh Mike Wiluan. Saya sempat berfikir,
apakah film ini dibuat hanya sebagai premis series baru HBO garapan Mike sang
sutradara?
Dari sekian aktor dan aktris yang ada, hanya Hanna Al
Rashid, Alex Abbad dan Zack Lee yang tampil memukau walau dengan porsi yang
relatif sedikit ketimbang Ario Bayu maupun Yoshi Sudarso sebagai pemeran utama.
Peran yang dimainkan para aktor dan aktris sebetulnya tidaklah buruk, namun
kembali lagi, naskah serta dialog yang kaku membuat gerak aktor menjadi
terbatas. Padahal, sangat disayangkan dengan aktor besar yang membanjiri film
ini harusnya didukung dengan penulisan yang baik dan mampu menunjang kemampuan
aktor dan aktris dalam bermain peran.
Ario Bayu (Jamar) & Yoshi Sudarso (Suwo) |
Kesimpulannya, Buffalo Boys memiliki beberapa kelemahan yang
fatal. Namun, film ini merupakan sebuah langkah yang berani dari Mike Wiluan. Mike
berani mengangkat Buffalo Boys yang dibungkus dengan dunia fantasi yang berbeda
dari film yang beredar di pasaran Indonesia. Buffalo boys adalah sebuah hiburan
yang cukup, yang tidak melulu harus diisi oleh Vino G Bastian maupun Reza
Rahardian.
Komentar
Posting Komentar